Kamis, 29 Desember 2011

~~ Sebuah Perumpamaan ~~

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,
”Tahun ibarat sebatang pohon sedangkan bulan-bulan adalah cabang-cabangnya,
jam-jam adalah daun-daunnya dan hembusan nafas adalah buah-buahannya.
Barang siapa yang pohonnya tumbuh di atas kemaksiatan
maka buah yang dihasilkannya adalah hanzhal (buah yang pahit dan tidak enak dipandang, pent)
sedangkan masa untuk memanen itu semua adalah ketika datangnya Yaumul Ma’aad (kari kiamat).
Ketika dipanen barulah akan tampak dengan jelas buah yang manis dengan buah yang pahit.
Ikhlas dan tauhid adalah ‘sebatang pohon’ di dalam hati yang cabang-cabangnya adalah amal-amal
sedangkan buah-buahannya adalah baiknya kehidupan dunia
dan surga yang penuh dengan kenikmatan di akherat.
Sebagaimana buah-buahan di surga tidak akan akan habis dan tidak terlarang
untuk dipetik maka buah dari tauhid dan keikhlasan di dunia pun seperti itu.
Adapun syirik, kedustaan, dan riya’ adalah pohon yang tertanam di dalam hati
yang buahnya di dunia adalah berupa rasa takut, kesedihan, gundah gulana,
rasa sempit di dalam dada, dan gelapnya hati,
dan buahnya di akherat nanti adalah
berupa buah Zaqqum dan siksaan yang terus menerus.
Allah telah menceritakan kedua macam pohon ini di dalam surat Ibrahim.”
(Al Fawa’id, hal. 158).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar